Translate

Tips Kesehatan Ketika Menghadapi Anak Demam

20140314
Tips kesehatan berikut sangat pas untuk para orang tua yang sering merasa cemas ketika mendapatkan anak anak mereka dalam kondisi demam. Kecemasan tersebut kerapkali memunculkan perilaku yang berlebihan terhadap anak itu sendiri. Hal ini tidak saja terjadi pada orang tua si anak namun juga terhadap sebagian dokter yang menanganinya.

Demam pada anak umumnya tidak berbahaya. itu merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengatasi infeksinya. Demam biasanya tidak mengindikasikan sesuatu yang serius. Demam sebenarnya tak membahayakan dan bisa saja justru merupakan suatu pertanda yang baik-kondisi ini seringkali cara tubuh untuk melawan infeksi-dan tidak semua keadaan demam perlu diobati. Namun, demam tinggi bisa membuat anak tidak nyaman. Tetapi harus diwaspadai sebagai penyakit yang tidak ringan bila demam menimbulkan dehidrasi, kejang atau kesadaran menurun.

Pada umumnya demam lebih disebabkan karena infeksi virus yang sebagian besar tidak memerlukan antibiotika dan tidak berbahaya kecuali disebabkan virus dengue penyebab Demam Berdarah. Seringkali terjadi overdiagnosis penyakit tifus padahal anak hanya mengalami infeksi virus biasa.

Parahnya lagi sebagian dokter juga kadang berlebihan, demam sebentar langsung diberi obat antibiotika dan langsung mengadviskan harus cek darah. Tidak semua keluhan demam harus diberikan obat antibiotika atau harus langsung cek laboratorium. Tindakan yang berlebihan seperti itu justru sering merugikan anak dibanding efek demam itu sendiri.

Demam lebih dari 72 jam tidak harus selalu periksa laboratorium darah karena tidak selalu disebabkan karena demam berdarah atau tifus. Sebaiknya, pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan advis dokter. Bukan berdasarkan permintaan sendiri atau berdasarkan advis petugas laboratorium. Perlu tidaknya cek darah atau jenis pemeriksaan laboratorium harus sesuai dengan manifestasi ktips kesehatan menghadapi anak demamlinis pada anak agar tidak berlebihan. Kalau ragu-ragu sebaiknya menghubungi dokter anak bisa konsultasi langsung atau pertelepon, apakah perlu cek darah atau tidak.

Untuk minta advis jenis pemeriksaannya. Seringkali terjadi dokter hanya mengadviskan cek darah lengkap, tetapi atas advis perugas laboratorium atau keinginan sendiri menambah jenis pemeriksaan yang tidak perlu. Tetapi sebaliknya, orang tua juga jangan terlalu meremehkan bila demam disebabkan karena penyakit berbahaya disertai gangguan yang mengancam jiwa atau membuat penyakitnya lebih berat bila terlambat penanganannya. Hal penting lain adalah pengukuran suhu saat anak demam. Untuk bayi, ukur suhu dubur karena paling mendekati suhu tubuh yang sebenarnya. Untuk anak besar, ukur suhu di daerah mulut atau telinga. Suhu di ketiak sekitar 0,5 sampai 0,8 derajat lebih rendah dari suhu rectal. Jangan “menebak” suhu tubuh berdasarkan perabaan tangan tanpa menggunakan termometer.

Bagaiamana mencari penyebab demam pada anak Dalam keadaan demam sebenarnya yang lebih penting adalah mencari penyebabnya. Orangtua tidak perlu kawatir bila penyebabnya adalah infeksi virus biasa. Harus diwaspadai bila demam tersebut disebabkan penyakit berbahaya seperti DBD, meningitis atau infeksi otak. Bila dicurigai infeksi bakteri seperti tifus atau infeksi saluran kencing harus konsultasi ke dokter. Penting untuk diketahui, seringkali terjadi overdiagnosis penyakit tifus karena pemeriksaan laboratorium tifus sangat sensitif dan menyesatkan bila tidak cermat mengamati tanda dan gejala penyakitnya.

Langkah yang harus dilakukan adalah :

1. Penyebab paling sering, infeksi virus. Meski kadang sedikit lesu tetapi, bila anak masih aktif dan mau bermain di lantai biasanay disebabkan karena infeksi ringan seperti infeksi virus. Infeksi virus ditandai dengan pilek dan atau batuk, atau diare tanpa darah. Sebagian infeksi virus tanpa gejala batuk, pilek atau gangguan lain. Ciri khas infeksi virus demam biasanya akan tinggi dalam 1-2 hari pertama, saat hari ke 3-5 turun atau kadang hari ke 4-5 naik lagi tetapi tidak setinggi hari ke 1-2. Biasanya hari ke 6-7 akan membaik sendiri. Dalam keadaan seperti ini tidak perlu antibiotika dan tidak perlu cek darah.

2. Demam berdarah dengue. Infeksi virus yang paling harus diwaspadai adalah DBD dengan tampilan khas demam biasanya akan tinggi dalam 1-2 hari pertama, saat hari ke 3-5 turun atau kadang hari ke 4-5 naik lagi tetapi tidak setinggi hari ke 1-2. Tetapi saat hari ke 3-5 anak sangat lemas tidak mau main turun ke bawah sepanjang hari anak tidur dan hanya mau digendong berebah di sandaran. Dalam keadaan seperti ini dianjurkan untuk periksa darah lengkap, atau IgG IgM Dengue. Tetapi tidak perlu cek widal atau IgG Tiphus. Juga tidak perlu cek CRP, SGOT, SGPT. Pemeriksaan untuk penyakit tifus sering sangat sensitif, dimana saat terkena infeksi virus hasil pemerikaan widal atau IgG Tiphus meningkat padahal tidak menderita penyakit tifus. Hal ini yang menunjukkan bahwa penderita demam berdarah juga didiagnosis sakit tifus. Sebenarnya yang terjadi hasil laboratorium tifus sering menyesatkan karena menimbulkan tanda positif palsu. Hal ini sering terjadi terutama pada penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna

 3. Radang selaput otak atau infeksi otak (Meningitis atau ensefalitis). Infeksi virus yang berbahaya lainnya adalah meningitis dan ensefalitis. Penyakit ini hars dicurigai bila demam disertai kejang berulang dan lama atau disertai kesadaran menurun.

 4. Infeksi bakteri. Penyebab infeksi yang jarang adalah infeksi bakteri. Ciri khasnya adalah saat hari 1-2 tidak terlalu tinggi, tetapi hari ke 3-5 semakin tinggi. Infeksi bakteri yang harus dicurigai adalah infeksi saluran kencing, tifus, bronkitis, pnemonia atau infeksi bakteri lainnya. Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya harus dikonsultasikan ke dokter.

 5. Penyebab jarang. Penyebab lain sangat jarang seperti reaksi auto immun, keganasan dan sejenisnya. Hal ini terjadi bila demam lebih dari 5-7 tidak diketahui sebabnya.

 6. Demam tinggi bukan disebabkan karena tumbuh gigi. Hal sering mengecoh klinisi terutama pada penderita alergi atau hipersenitif saluran cerna. Dalam keadaan demam mereka mengalami gangguan pencernaan dan gangguan di sekitar mulut seperti gusi bengkak, bibir kering, lidah putih, lidah berpulau (geographic tongue), bibir kering dan berdarah. Pada keadaan gusi bengkak sering dianggap gigi tumbuh, Bila dicermati bengkak gusi terjadi pada sebagaian besar gusi, tidak hanya pada lokal satu gigi.

Obat dan Penanganan Demam

 - Demam merupakan gejala, bukan penyakit. Cari penyebabnya bukan terburu-buru memberikan obat demam.

 - Kompres. Kompres dengan air hangat. Hindari kompres dengan air dingin atau alkohol. Kompres alkohol berbahaya karena uap yang ditimbulkannya terhitup anak dapat berdampak buruk

 - Tak perlu kawatir bila anak sulit makan atau minum. Tak perlu kawatir bila anak tidak mau makan sama sekali, selama anak masih mau minum air teh manis atau susu 50-60 persen dari jumlah biasa atau sekitar 400-500 cc dalam sehari. Tidak juga perlu kawatir bila anak masih aktif dan bermain seperti biasa. Karena pada umumnya terutama anak dengan hipersensitif saluran cerna atau anak dengan picky eaters akan mengalami sulit makan saat demam. Biasanya tidak akan berlangsung lama, anak tersebut mengalaminya dalam 3-5 hari. Orang tua harus khawatir bila anak tampak lemas berlebihan seharian tidur terus dan anak gelisah sepanjang hari.

 - Parasetamol/Asetamino. Parasetamol dianggap cukup aman dibandingkan dengan obat penurun demam golongan lain, karena efek samping ke saluran pencernaan minimal. Dapat diberikan secara oral maupun rektal. Namun bila digunakan melebihi dosis yang dianjurkan dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati. Selalu baca petunjuk penggunaan pada kemasan, atau ikuti petunjuk dokter spesialis anak Anda.

 - Ibuprofen. selain menurunkan demam dan meredakan nyeri, ibuprofen memiliki manfaat antiinflamasi (anti radang) rendah. Efek sampingnya berupa mual, perut kembung dan yang paling parah pendarahan di lambung.

 - Naproxen. Sering juga dikenal sebagai Naproxen sodium. Obat ini dikategorikan sebagai antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Bekerja dengan cara menurunkan hormon penyebab pembengkakkan dan rasa nyeri pada tubuh.Umumnya digunakan untuk meredakan gejala arthritis seperti peradangan, bengkak kaku dan nyeri sendi. Hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Karena penggunaan naproxen dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, tidak disarankan untuk anak dengan riwayat penyakit jantung. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak, sebelum obat ini diberikan.

 - Aspirin. Dikenal juga dengan nama asam asetilsalisilat yang memiliki fungsi untuk menurunkan demam, meredakan nyeri dan antiinflamasi. Aspirin sama seperti ibuprofen, dapat menyebabkan mual dan pendarahan lambung. Karenanya, selalu konsumsi aspirin sesudah makan. Aspirin juga tidak dianjurkan untuk anak-anak bila demam disebabkan oleh infeksi virus, karena dapat menyebabkan Sindrom Reye (gangguan hati yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran).

Kapan harus membawa anak ke dokter?

 - Bila bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu di atas 38,3°C.

 - Kalau demam lebih dari 48 jam-72 jam tanpa batuk pilek, sehingga Anda perlu mencari penyebabnya. Misalnya, menyingkirkan kemungkinan ISK (Infeksi Saluran Kemih).

 - Tidak mau minum sama sekali, anak hanya mau minum kurang dari biasanya dan mengalami dehidrasi. Mata anak tampak cekung. Bila ubun-ubun belum menutup, Anda dapat melihat bahwa ubun-ubun juga cekung. Anda juga dapat melakukan tes kulit sederhana. Cubit kulit anak, bila mengeriput dan cukup lama ke posisi awal, maka dapat dikatakan anak Anda mengalami dehidrasi.

 - Rewel berlebihan atau menangis terus menerus disertai jeritan. - Saat hari ke 3-5 demam anak sangat lemas atau tidur terus menerus sepanjang hari.

 - Kejang, kuduk leher kaku dan sesak napas.

 - Lemas, kencing berkurang atau Gelisah, bila muntah berlebih dengan frekuensi lebih dari 5-7 kali dan diare banyak lebih dari 5-7 kali cair

Mudah mudahan artikel diatas bisa menambah wawasan tentang tips kesehatan bagaimana menghadapi anak ketika demam.

Sumber: http://infosehatbugar.com
http://novelhafidz.blogspot.com/2014/03/tips-kesehatan-ketika-menghadapi-anak.html

MALU MENGELUH

20121010

novelhafidz.blogspot.com - Pernahkah anda mendengar seseorang mengatakan bahwa manusia itu adalah mahluk yang suka berkeluh kesah? Saya mendengar itu sudah sangat lama. Mungkin ketika saya masih kecil. Dan sekarang setelah memasuki usia dewasa, saya mendapati bahwa hal itu benar adanya. Kenyataannya, sangat mudah bagi kita untuk mengeluhkan tentang ini dan itu. Kita bisa mengeluh tentang penghasilan. Kita bisa mengeluh tentang pekerjaan. Tentang kesehatan. Tentang atap rumah yang bocor. Tentang jerawat yang membandel. Tentang sariawan akibat bibir tergigit secara tidak sengaja. Bahkan, kita mengeluh karena terlalu banyak hal yang harus kita keluhkan. Lantas, kapan kita akan berhenti mengeluh?
Belum lama ini saya bertemu dengan seseorang yang saya kagumi. Sebenarnya, pertemuan itu dijadwalkan untuk melakukan wawancara supaya saya bisa memahami kebutuhan perusahaan itu akan program pelatihan yang saya fasilitasi. Selama proses wawancara itu, kami merasa mulai akrab satu sama lain, sehingga kami tidak menyadari bahwa sebelumnya kami sama sekali tidak saling mengenal. Oleh karena itu, setelah semua hal yang saya agendakan untuk didiskusikan dalam wawancara itu selesai, ada perasaan aneh yang kami rasakan, yaitu; kami seolah belum ingin berhenti berdiskusi. Walhasil, pembicaraan kami memasuki ’topik’ yang sifatnya lebih personal. Tepatnya, tentang ’konsep diri’ masing-masing. Lebih tepatnya lagi; saya mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan konsep diri beliau. Sebab, saya lebih banyak mengeksplorasi dan mendengar daripada mengemukan pandangan saya sendiri.
Ada begitu banyak pelajaran yang saya dapatkan. Namun, satu hal yang bisa saya paparkan disini adalah tentang pandangan beliau mengenai rasa malu. Rasa malu? Ya, rasa malu. Tetapi, ini bukan rasa malu kita dihadapan sesama manusia. Melainkan rasa malu kepada Tuhan. Hebatnya lagi, orang yang saya kagumi ini mampu menggambarkan pelajaran penting itu dalam sebuah kalimat sederhana. Maaf, bukan kalimat, melainkan sebuah frase yang dibangun oleh dua kata, yaitu;’Malu Mengeluh’.
Jika kita merasa malu untuk berlari-lari dijalanan dengan tubuh tanpa busana, maka kita tidak akan melakukannya. Itu pasti. Kecuali jika kita sudah kehilangan akal sehat; maka apapun tidak akan membuat kita malu. Bayangkan, apa yang terjadi jika seseorang merasa malu untuk mengeluh. Dia malu kepada Tuhan jika harus mengeluh. Lho, bukankah orang bijak menyarankan agar kita mengadukan segala permasalahan yang kita hadapi itu kepada Tuhan? Benar. Namun, mengeluh bukanlah istilah lain dari frase ’mengadukan setiap permasalahan kepada Tuhan’.
Ketika kita mengadukan persoalan hidup kepada Tuhan, kita mengakui bahwa diri ini memang lemah. Dan kita berharap agar Tuhan berkenan untuk memberikan bantuan. Sedangkan mengeluh? Ini beda. Sebab, ketika kita mengeluh kita merasa ada sesuatu yang salah dengan takdir ini. Sehingga, ketika mengeluh sesungguhnya kita seperti menyalahkan nasib atas semua hal yang kita alami. Padahal, ada banyak bukti bahwa keluhan yang kita lontarkan selalu bersumber kepada kurangnya rasa syukur kita atas semua pencapaian yang sudah kita raih. Itulah sebabnya, mengapa ’mengeluh’ itu bukan monopoli orang susah. Orang yang sukses pun sangat terampil mengeluh. Ibaratnya, si A mengeluhkan nasibnya yang tidak sebaik si B. Sebaliknya, si B mengeluhkan takdirnya yang tidak senyaman si A. Anehnya, jika saja si A dan si B saling bertukar posisi; belum tentu mereka akan berhenti mengeluh.
Sahabat baru saya itu bercerita tentang berbagai pencapaian yang pernah diraihnya. Baik pencapaian karir profesionalnya, maupun pencapaian dalam bidang kehidupan lain. Semua itu cukup untuk membuat saya mengagumi semua pencapaian beliau. Tidak banyak orang yang bisa seperti dirinya. Tentu saya tidak bermaksud melebih-lebihkan. Karena kenyataannya manusia memang tidak sempurna. Namun, diantara ketidaksempurnaan itu; ada orang-orang yang amat diberkati. Lalu dia berkata; ”Itulah sebabnya, saya merasa malu untuk mengeluh……”
Saya tersentak mendengar itu. Sebab, kalimat itu benar-benar menohok jantung saya. Memang, tidak ada satu manusia pun yang kehidupannya selalu indah. Sebab, kita percaya bahwa kehidupan itu seperti roda. Kadang diatas, kadang dibawah. Tetapi, orang-orang yang senantiasa berterimakasih atas semua pengalaman diri ketika roda kehidupannya tengah berada diatas; adalah mereka yang tidak hendak menghapus semua keindahan itu dengan kesulitan yang dia hadapi saat roda kehidupan tengah menekannya dibawah.
Ketika kita sungguh-sungguh berterimakasih atas sebuah berkat, maka kita tidak akan mengeluh ketika tengah diuji dengan sebuah situasi sulit. Sebaliknya, kita semakin berterimakasih karena ternyata nikmat yang dulu pernah didapat itu begitu bernilai. Dan ketika kita begitu khusyuknya bersyukur, kita lupa untuk mengeluh. Bahkan, sekalipun kita ingat; kita tidak jadi mengeluh. Karena, kita malu untuk mengeluh. Oleh karenanya, yang terucap dan tertindak tiada lain adalah ungkapan penghargaan atas semua kenikmatan yang telah Tuhan anugerahkan. Sekalipun Tuhan tengah mengujinya, tetapi kita merasa malu mengeluh. Lalu kembali berterima kasih. Duh, betapa santunnya seorang hamba ketika terus berterimakasih, bahkan ketika tengah berada dalam ujian. Pantaslah jika semakin hari, dia semakin disayang oleh Tuhan.
Oleh : Dadang Kadarusman
http://novelhafidz.blogspot.com/2012/10/malu-mengeluh.html

Pemandangannya Yang Buram, Atau Kacamatanya Yang Harus Diganti?

20121009


Kacamata. Sebuah frase yang memiliki makna denotatif dan konotatif. Dia bisa berarti sebuah alat untuk membantu memperbaiki daya penglihatan, namun bisa bermakna ’cara kita memandang sesuatu’. Dengan kacamata yang salah, situasi apapun yang kita hadapi; akan dipersepsikan secara negatif. Namun, dengan kacamata yang baik kita selalu mampu menemukan sisi positif dari setiap peristiwa yang kita alami. Bahkan sekalipun peristiwa itu kurang menyenangkan. Benarkah demikian? Benar. Karena kita percaya bahwa setiap peristiwa itu seperti keping mata uang. Terserah; apakah kita memfokuskan sudut pandang pada sisi positif, atau negatifnya?

Kacamata ini sudah saya gunakan selama lebih dari tiga tahun. Salah satu alasan mengapa saya tidak ingin menggantinya adalah karena saya merasa nyaman dengannya. Dan, karena setiap hari saya menggunakannya; maka saya tidak menyadari bahwa sesuatu telah terjadi dengan penglihatan ini. Pada awalnya, saya merasakan sakit kepala yang semakin lama semakin sering terjadi. Kemudian, text film di TV terlihat kurang jelas sehingga saya berusaha mengubah-ubah kabel antena. Namun, setelah sekian lama; saya tidak berhasil membuat gambar di TV lebih jelas. Bahkah sekalipun tiang antena diatap rumah sudah diputar-putar kesana-kemari. Jangan-jangan, ’kesalahan bukan pada pesawat televisi….’.
Benar saja. Pemeriksaan menunjukkan bahwa kacamata itu tidak lagi cocok dengan kondisi mata saya. Rupanya, itulah yang menyebabkan mengapa pandangan saya tidak lagi jernih. Hari itu, tiba-tiba saya menyadari bahwa selama ini saya sering memandang hidup dalam suasana yang suram. Bahkan, kadang-kadang gelap seperti diselimuti kabut. Jangan-jangan, semua itu terjadi karena saya keliru menggunakan ’kacamata’ dalam memandang hidup. Ketika menghadapi kesulitan hidup; kita sering berkeluh kesah, hingga tak jarang kehilangan harapan. Seolah dunia ini nyaris runtuh. Bahkan, ketika prospek yang kita kunjungi mengatakan ’tidak’ terhadap produk yang kita tawarkan, kita merasa kesakitan yang tajam didalam hati. Atau, ketika surat lamaran kerja kita tidak kunjung mendapatkan balasan, kita merasa dunia ini tertutup bagi kita. Atau, ketika seorang gadis mengatakan ’maaf, saya belum bisa menerimamu,’ kita menganggap itu sebagai sebuah penghinaan. Kita sering gagal melihatnya dari sisi positif, sehingga batin kita dikuasai oleh kesimpulan dan sikap negatif.
  
Dengan kacamata yang keliru, bahkan kabar baikpun bisa dipersepsikan secara keliru. Ketika kita mendapatkan promosi jabatan; kita menganggapnya kesempatan untuk menepuk dada. ’Sekarang gue ini boss; elu pade mesti hormat sama gue!’ Ketika Tuhan memberikan kelapangan harta, kita melihatnya sebagai kesempatan untuk menunjukkan bahwa derajat kita lebih tinggi dari orang lain yang pada miskin. Ketika dianugerahi keluasan ilmu, kita mengira orang lain bodoh.
Petugas optik menyarankan saya untuk mengganti lensa kacamata itu. Lalu saya mengikuti sarannya. Ajaib sekali, sejak saya mengganti lensa kacamata itu, saya tidak lagi mengeluhkan sakit kepala yang selama ini menghantui. Pesawat televisi saya menampilkan gambar yang jelas lagi bersih. Dan saya memandang dunia seolah menampilkan suasana baru yang jauh lebih cerah dari sebelumnya. Hal ini benar dalam pengertian sesungguhnya, maupun dalam konteks metafora. Buktinya, dengan ’kacamata’ yang benar kita selalu melihat harapan didalam kesulitan hidup seberat apapun yang kita hadapi. Sebab, kita meyakini bahwa didalam setiap kesulitan, selalu terdapat kemudahan.

Ketika seorang pelanggan mengatakan; ’maaf, saya tidak jadi membeli produk anda’, tiba-tiba saja kita menyadari bahwa cara pendekatan atau teknik penjualan yang kita gunakan itu masih belum tepat, sehingga kita harus memperbaikinya. Atau, mungkin produk kita tidak lagi memiliki keunggulan sehingga kita menjadi tertantang untuk melakukan inovasi. Tanpa penolakan itu, kita mungkin tidak pernah sampai kepada kesadaran sedalam itu.

Kacamata itu jugalah yang memberi kita kemampuan untuk menerima semua cobaan yang Tuhan berikan sebagai sarana bagi kita untuk ’naik tingkat’ dimataNya. Sebab, bukankah para guru spiritual kita selalu mengatakan bahwa; ”Jika Tuhan ingin menaikkan derajat seorang hamba, maka Dia akan memberinya sebuah cobaan. Jika hamba itu dapat melalui cobaan itu dengan tulus dan penuh kesadaran, maka tingkat keimanannya akan semakin tinggi.”

Kita semua tahu, bahwa semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, maka semakin tinggi juga rasa sayang Tuhan kepadanya. Dan semakin sayang Tuhan kepada seseorang, maka semakin besar peluang baginya untuk manjadi pribadi yang lebih baik. Sebab, ketika seorang pribadi yang baik tengah melalui roda kehidupan yang berat; maka dia akan melakukan introspeksi dan memperbaiki diri. Sedangkan, ketika tengah ditaburi oleh berjuta keberhasilan; dia akan menjadi semakin rendah hati. Sebab, dengan kacamata yang baik, dia menyadari bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya; tiada lain selain kesempatan bagi dirinya untuk semakin mendekatkan diri, kepada Sang Pemilik Sejati.

Oleh : Dadang Kadarusman Ke Sumbernya
http://novelhafidz.blogspot.com/2012/10/pemandangannya-yang-buram-atau.html

4 Cara Lelaki Hadapi Kesedihan

20101001
Dhikamahanur.blogspot.com - Setiap lelaki memiliki cara tersendiri dalam menghadapi kesedihan. Meski pun penampilan luarnya menunjukkan kesan tangguh, lelaki juga bisa dilanda rasa sedih, kecewa, sampai patah hati.

Hanya saja, dibandingkan perempuan, mereka lebih jago menyembunyikan perasaan. Berikut ini adalah beberapa cara yang biasa dilakukan lelaki dalam menghadapi kesedihan, yang mampu mengungkap banyak hal tentang karakternya:

Bersedih diam-diam
Sejak kecil, lelaki umumnya diajarkan tidak boleh menangis. Akibatnya, mereka kerap menyembunyikan emosi, termasuk perasaan bahagia seperti cinta, bahkan di hadapan kekasihnya. Sejumlah perasaan yang menurut mereka paling pantas untuk ditunjukkan, menurut William Juli, Ph.D., penulis buku Understanding the Tin Man, adalah amarah dan gairah seksual.

Lelaki jenis ini membutuhkan dukungan dan kasih sayang Anda untuk mencairkan kekakuannya. Sebab, jauh di dalam hati dia sebenarnya sensitif. Jika Anda melihat si dia mendadak lebih diam dari biasanya, coba tanyakan apa yang tidak beres di tempat kerja. Meski hal itu ternyata bukan masalah sebenarnya, umpan yang Anda lempar sudah cukup untuk memancingnya lebih terbuka membicarakan isu yang memberatkan hatinya.

Tapi, jangan berharap bisa membuatnya lebih terbuka membicarakan perasaan dalam semalam. Namun, semakin besar rasa percayanya terhadap Anda, akan semakin mudah baginya untuk mengungkapkan perasaan. Lelaki jenis ini biasanya memiliki kebutuhan untuk membuat orang lain terkesan, sehingga berusaha menyembunyikan emosi yang dianggapnya sebagai kelemahan.

Sekeras baja
Lelaki yang selalu tabah dan terkesan sekuat baja, selalu lebih mementingkan perasaan pasangannya. Dia ingin terlihat tangguh dan jantan, sehingga hal terpenting baginya adalah melindungi dan membuat Anda merasa aman di sampingnya.

Karena lelaki jenis ini merasa sangat tidak nyaman menunjukkan emosinya, menurut Scott Kudia, Ph.D, penulis buku If This Is Love, Why Am I Unhappy?, jangan harap Anda akan menjumpai drama. Dia akan selalu berusaha mengatasi setiap persoalan dengan tenang. Kekurangannya, dia mungkin memiliki masalah memperlihatkan emosi terdalam, baik secara fisik mau pun verbal.

Frustrasi
Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai harapannya, lelaki jenis ini akan tenggelam dalam rasa frustrasi. Tapi, menurut psikolog George Weinberg, Ph.D, penulis buku Why Men Won't Commit, jangan salah mengartikan air matanya dengan perasaan sensitif.

''Dia tidak pernah belajar mengekspresikan dirinya dengan cara lain. Jadi, dia menghadapinya dengan menangis, yang menjadi cara tubuh untuk membersihkan racun emosi.''

Cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan mengabaikan air matanya, namun berusaha memahami perasaannya.

Terbuka
Jika seorang lelaki tidak malu menitikkan air mata dalam menghadapi situasi yang sangat emosional, atau bahkan saat menonton film menyedihkan, maka Anda tahu bahwa dia patut dipertahankan. Menurut Kudia, lelaki macam ini merupakan tipe yang sangat seimbang, dan merasa nyaman menunjukkan emosi sebagai bagian dari sisi maskulinitasnya.

Sumber : MediaIndonesia
http://novelhafidz.blogspot.com/2010/10/4-cara-lelaki-hadapi-kesedihan.html

Keju Dapat Menguruskan Badan

20100925
Dhikamahanur.blogspot.com — Jika selama ini kita menjauhkan produk olahan susu dari menu harian karena tengah berdiet, ada kabar gembira. The American Journal of Clinical Nutrition mengumumkan, keju sebagai salah satu produk olahan susu ternyata dapat membantu kita mengurangi beberapa kilogram dari timbangan badan kita.

Jurnal tersebut memaparkan, perempuan yang mengonsumsi 100 gram keju sehari ternyata lebih cepat menyusutkan bobot dibandingkan yang tidak mengonsumsi sama sekali. Hal ini disebabkan kandungan linoleic acid yang ada dalam lemak keju menjadi “bahan bakar” sempurna untuk metabolisme tubuh kita. Yang harus diingat adalah ukuran aman yang dikonsumsi adalah 100 gram per hari atau sebesar jempol kita.

Agar konsumsi keju tidak membosankan, cobalah menu-menu berikut yang sangat cocok ditaburi keju sebagai penambah rasa.

Daging kambing bertabur keju. Menu ini akan membuat 100 gram keju kita mengandung 76 kalori, 6 gram lemak, dan 5 gram protein. Bonusnya: perpaduan keju dan kambing dapat memperkuat sistem imunitas tubuh kita.

Taburan parmesan dalam sayur. Kelebihan parmesan adalah kaya akan kalsium. Dengan takaran 100 gram, jumlah kalsiumnya sama dengan segelas susu plus 10 gram protein. Maka dari itu, jangan lupa hiasi sayuran atau salad kita dengan parmesan.

Ricotta, penyempurna hidangan pasta. Keju yang digemari orang Italia ini per 100 gram-nya mengandung 40 kalori. Keju ini sering dijadikan pelengkap rasa pada pasta dan untuk melengkapi manfaatnya, tambahkan buah berries saat menikmati pasta agar kebutuhan serat kita tidak terlupakan.

Lelehkan mozzarella dalam omelet. Untuk sarapan yang bernutrisi, jangan lupa masukkan mozzarella pada omelet buat kita. Ini akan berkontribusi sebanyak 22 persen dari total kebutuhan kalsium kita per hari. Menu sarapan ini juga mengandung 85 kalori dan 6 gram lemak. (PreventionIndonesiaonline/Siagian Priska)

Source: kompas.com
http://novelhafidz.blogspot.com/2010/09/keju-dapat-menguruskan-badan.html

Tips Ajari Anak Berenang

20100920
Dhikamahanur.blogspot.com - Selain dapat menyehatkan badan dan merangsang gerakan motorik, mengajarkan anak terutama yang di bawah usia 4 tahun merupakan cara terbaik untuk menghilangkan rasa takut anak terhadap air dan menghindarkan bahaya terhadap kemungkinan mereka akan tenggelam.

Yayasan Nemours yang berbasis di Jacksonville, Folrida, memberikan beberapa tips
supaya anak terbiasa di dalam air:

1. Mulai usia 4 tahun, bawalah anak Anda bermain ke kolam renang dan ajarkanlah dasar-dasar gerakan berenang kepadanya.

2. Untuk anak di bawah usia 4 tahun, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter khusus anak guna mencari tahu apakah pelajaran berenang sudah terbilang aman dan sesuai dengan kondisi anak Anda.

3. Selalu waspada ketika anak berada di dekat air, termasuk bak mandi.

4. Ketika anak sedang berenang, pastikan ia selalu mengenakan pelampung yang aman. Pilih pelampung yang pas dengan tubuh anak. Sebaiknya tambahkan juga pelindung kepala dan kaki.

5. Jangan percaya begitu saja dengan pelampung tiup yang dikenakan di lengan anak karena belum tentu itu menghindarkan mereka dari bahaya tenggelam. Untuk itu, selalulah dampingi si kecil saat ia berenang karena juga dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Keakraban antara orang tua dan anak adalah hal terpenting bagi perkembangan si kecil

Source: MediaIndonesia
http://novelhafidz.blogspot.com/2010/09/tips-ajari-anak-berenang.html
 

© 2010 AHMAD NOVEL HAFIDZ - Design Google Blogs - Template N2y Sedikit Mirip By Nano Yulianto